LENTERAJATENG, SEMARANG – Koordinator Komunitas Pegiat Sejarah, Rukardi Achmadi mengatakan insiden bangunan roboh yang terjadi di Kota Lama Semarang tak hanya terjadi sekali pada Senin (26/12/2022) silam.
“Ini merupakan puncak gunung es jadi hanya baru satu yg kelihatan karena roboh, ” katanya, Selasa (27/12/2022)
Ia mengatakan insiden bangunan roboh di Kota Lama Semarang sempat terjadi pada awal September silam tepatnya di persimpangan Jalan Garuda dan Jalan Merpati.
Bangunan roboh juga pernah terjadi pada tahun 2015 di Jalan Kepodang yang merupakan tempat surat kabar De Locomotief. Ada juga di tahun 2013 bangunan roboh di Jalan Merak.
Ia menjelaskan bangunan di Kota Lama Semarang tak semuanya difungsikan dan ada juga yang berstatus mangkrak sejak lama. Alhasil bangunan mangkrak kini dalam kondisi memprihatinkan dan tak terawat.
Salah satu contoh bangunan dalam kondisi mangrak dapat terlihat di Jalan Jalak yang dindingnya terdapat akar pohon dan menjadi tempat swafoto pengunjung.
“Kondisinya sama batu batanya sudah memprihatinkan tapi mereka malah menganggapnya sebagai latar belakang unik dan menarik, “katanya
Ia menjelaskan semestinya Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang menginventarisir beberapa bangunan di Kota Lama yang dalam kondisi berbahaya. Karena sewaktu-waktu bangunan tersebut bisa roboh.
” Yang lebih berbahaya lagi ini dalam kondisi hujan dan sedang masa libur, ” pungkasnya.