LENTERAJATENG, KARANGANYAR– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar melalui Dinas Perdagangan Perindustrian, Tenaga Kerja ( Disdagperinaker) Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan Bimbing Teknis (Bimtek) Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan konflik dan permasalahan dalam hubungan industrial.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik hubungan industrial mengatasi mogok kerja dan menangani penutupan perusahaan.
Ia berharap para peserta dapat menjaga kerjasama dan komunikasi yang baik serta mematuhi peraturan dan kesepakatan yang telah disepakati bersama.
“Sebagai Pemerintah daerah kami sangat memperhatikan masalah-masalah tersebut dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dengan cara yang adil dan proposional,” tutur Bupati, Selasa (7/3/2023).
Pihaknya memastikan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan.
Namun penyelesaian konflik dan permasalahan dalam hubungan industrial tidak hanya dapat dicapai melalui tindakan pemerintah semata. Akan tetapi diberikan juga upaya dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat baik pekerja pengusaha maupun organisasi buruh.
Pada kesempatan tersebut ia juga meminta baik pengusaha maupun pekerja untuk terus menjaga kondusifitas wilayah dan kualitas sumber daya manusia serta menjaga iklim investasi yang baik di daerah Karanganyar.
“Pemerintah terus berupaya memberikan kepastian, kenyamanan dan berharap tidak ada masalah antara perusahaan dan pekerja. Oleh karena itu bapak ibu sekalian bersama pemerintah ikut membantu dalam mengurai permasalahan dan diharapkan jangan sampai dibawa ke pengadilan karena tidak menguntungkan kedua belah pihak,”pesannya.
Menurut orang nomor satu di Karanganyar tersebut bila terjadi permasalahan solusinya adalah melakukan musyawarah yang bagus antara pengusaha dan pekerja.
Hal itu diperlukan supaya terjalin hubungan yang baik pula.
“Hindari hal-hal yang tidak produktif karena semua orang pengen menjadi follower yang banyak,” tandasya.