LENTERAJATENG, JAKARTA – Anjungan Jateng di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), turut lestarikan budaya daerah. Anjungan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, digunakan untuk kegiatan kebidayaan dan kesenian.
Selain turut lestarikan budaya daerah, khususnya Jateng. Hal ini terlihat saat Komisi C melaksanakan pantauan ke Badan Penghubung pada saat libur sekolah, dan masih banyak warga yang antusias mengunjungi anjungan Jateng di TMII.
“Anjungan Jateng di TMII juga dipakai untuk latihan menari, hal ini sudah cukup bagus,” kata Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro, Kamis (6/7/2023).
Sriyanto akan berkonsultasi dan berharap, menemukan solusi dalam proses pengelolaan anjungan setiap daerah. Beberapa kendala yang disampaikan Badan Penghubung sebagai pengelola, akan menjadi kajian Komisi C.
“Apabila perlu, kami akan berkoordinasi dengan PT Taman Wisata Candi (TWC) sebagai pengelola pusat TMII, sehingga ada hal yang memberatkan bisa dicarikan solusi bersama,” tuturnya.
Kepala Badan Penghubung Jateng Sarido Maksudi memaparkan, perkembangan dan pelaksanaan realisasi pendapatan sampai dengan Juni 2023. Ia melanjutkan, untik Pendapatan Asli Daerah (PAD) target murni senilai Rp 1,1 miliar dengan realisasi 25,06 persen.
“Realisasi tersebut meliput, pemakaian kekayaan daerah senilai Rp 354 miliar dan tempat penginapan atau Wisma senilai Rp 756 miliar. Dengan realisasi keduanya, 8,5 persen dan 26,71 persen,” tuturnya.
Sarido menjelaskan, dengan kondisi tersebut pihaknya belum terlalu maksimal dalam mengoptimalkan PAD karena menemui beberapa kendala. Antara lain, banyak persaingan untuk hotel low budget, perlunya perbaikan sarana dan prasarana Wisma Jateng, adanya larangan dari pengelola pusat untuk penyewaan wisma dan pemberlakuan akses masuk.(anf)