LENTERAJATENG, SEMARANG – Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Gumilang Febriansyah menyoroti masih maraknya terminal bayangan yang masih beroperasi di Kota Semarang. Meski, saat ini wewenangnya terminal tipe A Mangkang sudah diambil pusat, dan tupoksinya pengelolaan berada di Kemenhub.
Sedangkan, menurut Febri, sapaan akrab politisi PKB ini, jika ada agen bus atau PO bus yang turunkan dan naikkan penumpang di tepi jalan raya ini menjadi wewenang Dishub Kota Semarang.
“Agar bisa lebih tegas menertibkan bus-bus yang melanggar aturan. Apalagi musim mudik lebaran kemarin, banyak yang perlu dievaluasi, baik dari pihak kepolisian, dan instansi terkait. Karena masih banyak bus yang menurunkan dan menaikkan penumpang atau pemudik di terminal bayangan atau tepi jalan raya,” imbuhnya.
Menurutnya, menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi jalan akan membahayakan juga bagi pengendara lalu lintas lainnya. Untuk itu pihaknya meminta ketegasan dari Dishub untuk menertibkan.
Dinas Perhubungan (Dishub), lanjut Febri, harus lebih rutin lagi untuk menertibkan bus seperti yang dilaksanakan penertiban beberapa waktu lalu terhadap truk-truk muatan barang di daerah Alteri, kawasan pelabuhan Tanjung Emas, yang parkir sembarangan.
“Mengarahkan agen-agen bus agar yang belum masuk semuanya di Terminal Mangkang agar bisa masuk semuanya. Agar fungsi terminal optimal lagi, terminal menjadi hidup. Karena fungsi terminal adalah tempat semua aktivitas transportasi moda darat untuk digunakan menaikan dan menurunkan penumpang,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, memang fenomena di saat mudik lebaran, masih terlihat adanya agen-agen bus yang masih beroperasi seperti yang berada di ruas Jalan Siliwangi. Sehingga sering bus berhenti untuk naikan dan turunkan penumpang.
Padahal, dari anggota Dishub Kota Semarang secara rutin melakukan penertiban dan juga menghalau bus yang berhenti mau menaikan dan menurunkan penumpang di sana.
“Dan kita arahkan ke Terminal Mangkang. Hanya saja tidak bisa petugas berjaga terus di agen- agen itu. Ini kita cari solusinya fenomena ini karena ada kecenderungan agen bus mencari yang mudahnya, dan disisi lain penumpang juga ingin dari tempat lebih dekat kalau harus ke Terminal Mangkang,” ujarnya.