LENTERAJATENG, JAKARTA – Sebanyak enam perusahan resmi melantai di bursa saham pada awal Februari 2023.
Keenam perusahan pendatang baru itu adalah PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), PT Aviana Sinar Abadi Tbk. (IRSX), PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST), PT Haloni Jane Tbk. (HALO), PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) dan PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan tertulisnya mengatakan, keenam perusahaan itu masuk di bursa saham secara bertahap, yaitu mulai Senin (6/2/2023).
Dengan bertambahnya enam perusahaan itu, sehingga pada awal tahun 2023 ini tercatat ada sebanyak 17 perusahaan baru yang bergabung di bursa saham.
Dalam keterangan itu dijelaskan, NAYZ bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan subsektor Food & Beverage, IRSX bergerak pada sektor Technology dengan subsektor Software & IT Services, VAST bergerak pada sektor dan subsektor Properties & Real Estate, HALO bergerak pada sektor Healthcare, subsektor Healthcare Equipment & Providers, PACK bergerak pada sektor dan subsektor Basic Materials sedangkan CHIP bergerak pada sektor Technology dan subsektor Technology Hardware & Equipment.
Selain itu, pada pekan pertama Februari 2023 tersebut tercatat PT Sinar Mas Multifinance juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multifinance Tahap I 2023 di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1 Triliun.
“Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi tersebut adalah irA+ (Single A Plus). PT Bank KB Bukopin Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini,” jelasnya.
Selanjutnya, PT Danareksa (Persero) menerbitkan Obligasi VII Danareksa 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1 Triliun.
Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance juga menerbitkan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance 2023 yang dicatatkan di BEI dengan nilai sama yaitu Rp1 Triliun.
“PT Fitch Rating Indonesia memberikan pemeringkatan AAidn (Double A) untuk sukuk ini. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk,” bebernya.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 9 emisi dari 8 emiten senilai Rp7 Triliun.
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga saat ini berjumlah 515 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp451,87 Triliun.