LENTERAJATENG, SOLO – Otoritas Pasar Modal yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkolaborasi untuk memasifkan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi praktik investasi bodong yang meresahkan belakangan ini.
Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam keterangannya kepada awak media mengatakan, khusus di Solo sendiri pihaknya menargetkan 1000 ASN dapat teredukasi mengenai Pasar Modal.
Untuk memaksimalkan program itu, bahkan juga dibarengi dengan membuat inovasi program berupa Solo CERIA (Cerdas Investasi Aman).
“Solo CERIA merupakan program yang kami usulkan untuk memberikan edukasi kepada ASN Kota Surakarta dan masyarakat Solo pada umumnya. Akan dilakukan pula secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 2 hingga mencapai target sebanyak minimal 1.000 ASN di Kota Surakarta,” terangnya.
“BEI berharap, ke depannya sinergi, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia,” lanjutnya.
Pencanangan edukasi dan literasi Pasar Modal kepada 1.000 ASN Pemerintah Kota Surakarta serta Launching Program Solo CERIA, lanjut dia, adalah kerja sama sekaligus sinergi yang baik dengan pihak OJK bersama lembaga pemerintah.
Menurutnya, hal ini merupakan ujung tombak di daerah yang memainkan peran penting untuk peningkatan literasi masyarakat di Indonesia.
“Selain untuk meningkatkan pemahaman ASN Kota Surakarta, diharapkan program ini juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal,” tandasnya.
Sementara itu terkait jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia, dijelaskan tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023.
Pasalnya, sampai dengan 3 Maret 2023, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.641.085 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.550.963 SID.