LenteraJateng, SEMARANG – Peti kemas sulap jadi masjid, selain untuk mengemas barang yang akan di-ekspor maupun impor. Masjid Achmad bin Adenan sudut Jalan MH Thamrin Kota Semarang, memiliki beberapa keunikan. Salah satunya bangunan menggunakan peti kemas.
Masjid pada umumnya berdinding tembok semen maupun kayu dan, akan tetapi masjid kawasan Pekunden Semarang Tengah tersebut terbuat dari peti kemas.
Berada di tengah Kota Semarang dengan lahan yang tidak begitu luas, Masjid peti kemas Achmad bin Adenan belum banyak masyarakat mengetahui, Minggu (23/4/2022).
Masjid peti kemas tersebut berdiri sekitar tahun 2018 – 2019, memiliki fasilitas seperti masjid pada umumnya. Dapat menampung 60 jamaah.
Juga tampak berbeda pada halaman yaitu terdapat kafe hingga taman dan tempat duduk untuk bersantai.
Ryan selaku pengurus Masjid Achmad bin Adenan menyampaikan, masjid tersebut memiliki model arsitektur kiwari atau kontemporer.
“Masjid ini berarsitektur berbeda, mungkin masjid pertama di Jateng menggunakan peti kemas,” ungkap Ryan.
Selama bulan puasa masjid tersebut juga untuk sholat tarawih hingga kajian dari ustadz dalam kota maupun luar kota.
“Ada kajian jelang waktu berbuka puasa pengisinya ustadz, ada juga sholat tarawih,” ungkapnya.
“Untuk kafe, sementara tutup karena pandemi, namun akan buka lagi setelah kondisi pandemi membaik,” tambahnya.
Sementara itu, Irwan Budhi Prasetya (25), warga Batang usai beribadah dimasjid tersebut mengatakan kekagumannya terhadap masjid peti kemas tersebut.
Masjid peti kemas Achmad bin Adenan itu tampil beda dan kreatif tidak seperti masjid lainnya. Irwan menilai masjid ini berarsitektur urban industrial.
“Masjid ini beda dengan masjid yang lain, modelnya seperti kafe berarsitektur industrial yang lagi tren,” ujar Irwan.
Selain bangunan dari peti kemas, Irwan juga menyampaikan lokasi masjid sangat strategis tengah kota, pinggir jalan, dan ada kafenya.
“Jadi tidak terlalu jauh jika ingin sholat, saat lewat Jalan MH Tamrin dan waktunya salat tinggal mampir kesini,” ujarnya.
“Saya pernah sholat tarawih disini, bahkan beberapa waktu lalu juga pernah nongkrong kafe itu setelah sholat isya,” kata Irwan.
Irwan juga menambahkan jika masjid peti kemas dan lingkungannya sangat nyaman serta bisa menjadi spot foto karena keunikannya.
Editor: Puthut Ami Luhur