LenteraJateng, SEMARANG – Kirab merah putih warnai peringatan Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya. Setelah sempat absen dua tahun akibat pandemi Covid-19, kirab kebangsaan ini akhirnya kembali digelar.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, merasa beruntung karena kota yang ia pimpin pernah ditinggali oleh tokoh-tokoh ulama yang luar biasa.
“Mbah Depok atau Habib Thoha, kita jadikan salah satu tetenger Kota Semarang. Jadi sudah kita mulai dengan pembebasan lahan untuk tempat kuliner, UMKM dan tempat parkir,” ujar Hendi sapaan akrab Wali kota Semarang, Selasa (17/5/2022).
Harapannya, masyarakat yang ziarah ke tempat Habib Thoha bisa menjadi lebih nyaman dan khusyuk. Selain itu, Makam Mbah Depok bisa menjadi menjadi salah satu tempat destinasi wisata religi di Kota Semarang.
Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mengambil pelajaran penting dari peringatan Haul Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya ini sebagai penguat persatuan.
“Haul ini mempertegas kepada kita, terutama masyarakat Semarang dan Indonesia bahwa jaman dulu pun, tokoh agama juga memerangi penjajah. Serta menginginkan Indonesia yang maju dan bersatu,” lanjut Hendi.
Hendi juga memohon doa dari para tokoh dari masing-masing agama bagi Kota Semarang agar menjadi semakin hebat, maju, dan masyarakatnya sejahtera. Mengingat Kota Semarang baru saja berulang tahun yang ke-475.
Pemkot Semarang Akan Angkat Pariwisata, Kirab Merah Putih Warnai Peringatan
Ke depan, target besar Pemkot Semarang saat ini adalah untuk mengangkat pariwisata Kota Semarang. Ia berjanji untuk merespon keluhan masyarakat mengenai kerusakan jalan di lokasi wisata dengan mengadakan re-evaluasi.
“Pasti perlu kita re-evaluasi, bagaimana pengaturan-pengaturan lalu lintas dengan baik. Saat orang menuju lokasi wisata harus nyaman, kalau ada jalan rusak harus segera ada perbaikan, kalau ada sampah harus segera kami bersihkan,” kata Hendi.
Hal-hal yang membuat wisatawan tidak nyaman akan segera ia evaluasi dan menyusun solusinya.
Kirab Merah Putih berawal dengan Apel Merah Putih. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta para tokoh dari berbagai agama seperti Banthe, Matakin, Romo, para Kyai turut hadir dalam kirab. Tak ketinggalan ormas-ormas, hingga siswa-siswi pesantren di Kota Semarang juga menyemarakkan acara.
Editor: Puthut Ami Luhur