LenteraJateng, SEMARANG – Grobogan dan Kota Semarang telah masuk musim kemarau. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan Grobogan bagian timur dan Kota Semarang telah masuk musim kemarau.
Koordinator BMKG Jateng Sutikno menyatakan, saat ini masih dalam masa transisi dari musim hujan ke kemarau. Secara umum, pada pekan pertama Mei 2022 suhu air laut di sekitar Pulau Jawa cukup hangat.
Ia melanjutkan, kondisi ini cukup membantu untuk terbentuknya awan-awan konvektif yang berpotensi membentuk hujan,
“Dari prediksi kondisi suhu muka air laut di sekitar Indonesia dan Pulau Jawa, akan cenderung hangat hingga Oktober 2022. Maka musim kemarau 2022 akan cederung basah namun tidak lebih basah daripada 2021,” kata Sutikno dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5/2022).
Selain itu, berdasarkan anomali outgoing long wave radiation, Jateng bernilai anomali positif. Hal ini menunjukkan banyak dan sedikitnya jumlah radiasi atau sinar matahari yang masuk permukaan bumi.
“Sudah lebih banyak menerima radiasi atau sinar matahari dan tutupan awan juga berkurang bila daripada saat musim hujan berlangsung,” tuturnya.
Adanya gangguan Siklon Tropis Karim di Samudera Hindia sebelah Selatan Pulau Sumatera secara meteorologis juga cukup mempengaruhi kondisi cuaca di Jateng. Prediksi La Nina juga akan berlangsung hingga periode September-Oktober-November 2022. Berdasarkan prediksi Dipole Mode juga cenderung negatif hingga periode Oktober 2022.
“Secara klimatologis membantu untuk menambah curah hujan di wilayah indonesia bagian barat termasuk Jawa Tengah,” tutup Sutikno.
Editor: Puthut Ami Luhur