LenteraJateng, SEMARANG – Deteksi 29 sampel Omicron di Kota Semarang, dari yang Dinas Kesehatan (DKK) Kota Semarang kirimkan ke laboratorium. Kepala DKK Semarang Mochamad Abdul Hakam menyatakan, pada awal Januari 2022 tercatat hanya enam sampel terdeteksi varian terbaru dari Covid-19.
Pada akhir Januari tahun yang sama, pihaknya deteksi 23 sampel yang probable Omicron di Kota Semarangmelalui pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF).
“Awal Januari ada enam. Akhir Januari ada 23 meski dinyatakan adalah probable, tapi kemungkinan besar sudah mengarah ke positif. Jadi, ada 29 sampel yang sudah deteksi Omicron di Kota Semarang,” kata Hakam, Selasa (8/2/2022).
Seluruh sampel tersebut sambung Hakam, merupakan pengambilan dari akhir Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 dan pada 2022 ini mayoritas sudah terpapar varian Omicron.
BACA JUGA:
- Hendi Minta Masyarakat Waspada Meski Omicron Tak Sedahsyat Delta
- IDAI Minta Jangan Remehkan Varian Omicron, Sudah Terdeteksi Masuk Jawa Tengah
Secara klinis, Hakam mengamati pasien Omicron paling banyak mengalami tenggorokan kering dan batuk. Orang yang mengalami flu menurutnya, jika melakukan tes swab pasti akan terdeteksi positif.
“Walaupun dari sekian sampel kami ajukan, yang positif 29 tapi sebetulnya kalau dilihat dari surveillance-nya kebanyakan Omicron,” tuturnya.
Kasus di Jawa Tengah Capai 175 Positif, Deteksi 29 Sampel Omicron di Kota Semarang
Untuk di Jawa Tengah sambung Hakam, sudah 175 positif Omicron dari 330 sampel yang melalui pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) di laboratorium provinsi setempat. Pengambilan sampel terhitung sejak September 2021 hingga akhir Januari 2022 sedangkan kasus Omicron mulai muncul pada akhir Desember 2021.
“175 positif Omicron itu mulai akhir Desember sampai Februari, sisanya adalah Delta,” tambahnya.
Sampel tersebut masih kata Hakam, sejak September, Oktober, November masih tergolong varian Delta. Begitu masuk Desember, fifty-fifty, kemudian mulai Januari sudah mulai banyak Omicron.
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, Hakam mengatakan, akan lebih menggencarkan edukasi protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi booster.
“Kami dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas masing-masing akan menerjunkan tim untuk melakukan vaksinasi booster. Capaian booster sekarang sudah 11 persen,” tuturnya.