LenteraJateng, SEMARANG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang terus awasi peredaran produk cokelat Kinder Joy di pasaran. Hal ini menyusul adanya temuan bakteri salmonella dalam produk tersebut di beberapa negara.
Kepala BBPOM Semarang Dra Sandra MP Linthin mengatakan pihaknya telah mendapat instruksi dari pusat untuk melakukan pemantauan. Yakni untuk memastikan apakah produk yang beredar di Indonesia sama halnya dengan di luar.
“Memang benar produk (Kinder Joy) yang beredar di sejumlah negara terindikasi tercemar kuman Salmonella. Sehingga ada efek pada 63 anak mengalami diare, demam dan kram perut,” kata Sandra.
Terkait pengawasan tersebut, jelas Sandra, yaitu dengan melakukan pemantauan dan sampling pengujian untuk mengidentifikasi kuman salmonella tersebut. Sejauh ini, hasil yang ia temukan di wilayah kerja BBPOM Semarang juga masih negatif.
“Pengujian dan sampling kepada distributor sudah kami lakukan, kurang lebih ada 118,909 produk, dengan nilai ekonomi Rp 1,29 miliar,” jelas dia.
Sandra menegaskan, dari keseluruhan yang telah di uji sampling belum ditemukan hasil positif mengandung kuman Salmonella. Sehingga, hingga saat ini masih menahan produk-produk tersebut.
“Untuk mengatasi kekhawatiran, sudah lakukan sampling laboratorium, kalau nantinya tercemar, kami tarik peredaran. Namun tentunya (penarikan) atas perintah pusat,” tuturnya.
Sebelumnya, beberapa negara di Eropa telah menarik produk keluaran Kinder Surprise tersebut karena ada dugaan terkontaminasi bakteri salmonella. Food Standard Agency (FSA) Inggris melaporkan, Kinder Surprise telah menyebabkan 63 kasus bakteri Salmonella yang menyerang anak, meski tidak sampai menyebabkan kematian.
Salmonella adalah bakteri yang tergolong dalam famili Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri yang kuat dan dapat ditemukan dimana saja serta bisa bertahan beberapa minggu di lingkungan yang kering hingga beberapa bulan di air.
Editor: Puthut Ami Luhur