LenteraJateng, SOLO – Asmindo puji Pemprov Jateng dan Bank Indonesia (BI) yang ikut membuka jalan ekspor ke Belgia bagi Usaha Kecil Menengah (UKM).
Langkah ini menurut wakil Ketua Umum Bidang Kajian Regulasi, Sertifikasi dan Advokasi Asmido Robert Wijaya sebagai terobosan di tengah harga sewa kontainer yang sedang membumbung tinggi.
Sementara produk yang akan ekspor ke pasar Belgia, di antaranya furniture home decor dan interior
“Pekan depan barangnya berangkat. Kami mengirim container dengan nilai kira-kira 40 ribu US$,” kata Robert di UMK Virtual Expo, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya, terobosan ini tak lepas dari dukungan semua pihak. Antara lain, Kadin, Bank Indonesia dan perusahaan swasta di Belgia serta Dinas Koperasi dan UKM Jateng.
Adapun, pembiayaan untuk pengiriman kontainer ke luar negeri, Bank Indonesia yang akan menanggungnya. Maka Asmindo puji kepada Pemprov Jateng yang telah memberikan terobosan di tengah kondisi sulit.
Sedangkan Asmindo, terlibat dalam mempersiapkan perajin-perajin kayu, untuk menyiapkan standar harga, kualitas dan kurasi karya.
“Ya saya pikir Dinas Koperasi UKM Jateng, pahlawan UKM ya. Luar biasa,” tambahnya.
Terkait kenaikan harga kontainer, Robert berharap pemerintah juga ikut campur lebih dalam. Sebab, saat ini tren permintaan barang furnitur dari luar negeri cukup tinggi.
Sementara wakil ketua umum Asmindo bidang organisasi dan hubungan antar lembaga David Wijaya mengatakan, produk furnitur Jateng menjadi penyokong produk di Indonesia. Menurutnya, perajin banyak menyokong model bisnis kayu di Jawa Tengah.
“Jateng sentra industri mebel nasional. Perajin mendukung model bisnis,” tambahnya.
Ia sangat mendukung jika nanti Pemprov Jateng membentuk factory sharing. Hal itu menurutnya, akan memperkuat kualitas perajin kecil.
“Factory sharing usulan kegiatan kami yang oleh pemerintah untuk memperkuat sentra industri kerajinan. Kami harapkan suplai bahan baku tertata kontinuitas terjaga. Kalau punya penyediaan bahan baku mulai dari log dan komponen sudah tersedia. Sampai ada upgrade terhadap sumberdaya yang ada,” tutur David.